Oleh : Freddy Ilhamsyah PA
Mengingat bahwa wilayah negara kepulauan yang
terbesar di dunia, yaitu Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana
alam berupa Gempabumi dan Potensi Tsunami, maka penulis merasa terpanggil untuk
menampilkan panduan mitigasi bencana gempabumi dan tsunami seperti yang Anda
baca saat ini. Semoga ada manfaatnya.
Inilah titik-titik gempa yang pernah terjadi di Indonesia |
Menurut Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (PSBA
UGM), Yogyakarta, Prof. Dr. Junun Sartohadi,M.Sc, bencana merupakan kejadian
yang merugikan kehidupan manusia dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Bencana
dapat terjadi karena sebab dan factor alami maupun non alami. Kerugian akibat
bencana dapat berupa materiil dan imateriil. Upaya-upaya fisik dan non fisik
yang terintergrasi secara utuh dalam proses menjalankan kehidupan, perlu
dilakukan untuk menekan besar kerugian akibat bencana. Upaya-upaya pengurangan
derajat ancaman bencana yang disebut dengan mitigasi bencana.
Bencana banjir, kekeringan, longsor, gempabumi, tsunami, letusan
gunungapi adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Ancaman
berbagai bencana alam terus ada di Indonesia karena terkait dengan kondisi
lingkungan fisik alam. Usaha pengurangan kerugian akibat bencana dapat dilakukan
dengan penyiapan masyarakat menghadapi bencana. Salah satu langkah awal usaha
menyiapkan masyarakat menghadapi bencana adalah sosialisasi.
Atas dasar tersebut, maka penulis merasa terpanggil untuk lebih
menyebarluaskan panduan mitigasi bencana khusus mengenai bencana gempabumi dan
dan Tsunami. Semoga ada manfaatnya bagi pembaca sekalian di manapun berada.
Apa itu Gempabumi ?
Gempabumi atau disebut juga sebagai Lindu dapat terjadi disebabkan
ada tanah permukaan bumi yang tersusun dari berbagai lempengan yang bergerak
dan bertumbukan satu sama lain. Salah satu lempengan yang bertumbukan menujam
ke bawah sisi lempeng yang lain. Proses terjadinya tumbukan itu mengakibatkan
terjadinya getaran, yang disebut Gempabumi atau Lindu.
Lempengan dasar lautan pasifik terus mendesak ke daratan |
Mitigasi Bencana Gempabumi
Strategi mitigasi bencana gempabumi, menurut buku Panduan Mitigasi
Bencana berjudul “ Mengenal Bencana” yang diterbitkan ulang oleh Kementerian
Sosial Republik Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi Bencana (PSBA UGM)
Universitas Gadjah Mada edisi 2010 menyebutkan, pada tahap sebelum terjadinya
bencana meliputi kegiatan pencegahan dan adanya system peringatan dini, tahap
pada saat terjadinya bencana berupa upaya penyelamatan dan evakuasi korban
untuk meminimalisasi korban jiwa, dan tahap pasca kejadian gempabumi berupa
rehabilitasi infrastruktur yang mengalami kerusakan serta rehabilitasi korban
yang selamat dari bencana tersebut.
1.
Pastikan struktur rumah atau
bangunan kuat sehingga dapat terhindar dari bahaya karena gempabumi, yaitu rubuh. Lokasi daerah di pantai yang rawan
terhadap ancaman tsunami. Demikian pula di daerah yang terletak di bawah bukit
yang rawan gerakan tanah (rawan terhadap longsor).
2. Keluar dari bangunan bertingkat dengan tertib. Jika tidak ada
harapan mencapai luar kurang 1 menit, cari perlindungan di bawah struktur
tembok yang kuat. Jangan menggunakan escalator atau lift. Perhatikan tempat
anda berpijak, hindari retakan pada tanah.
3. Setelah terjadi gempabumi, jangan masuk ke ruangan terlebih dahulu,
karena kemungkinan masih ada runtuhan materi. Hati-hati terhadap munculnya
gempabumi susulan.
4. Apabila tidak dapat cepat keluar dari dalam gedung, segera
berlindung di tempat yang aman. Seperti di kolong meja yang kokoh atau di bawah
golong tempat tidur, atau rongga antara tembok. Matikan segera gas, listrik,
dan air. Jangan lupa selalu memakai alas kaki.
5. Kalau sedang berada di luar, jauhi tembok, gang sempit, pohon, tiang
listrik, dan bangunan. Merunduk dan lindungi kepala sampai goncangan berhenti.
Jauhi sungai, Tsunami akan lebih cepat dating di sungai dibandingkan di
daratan.
6. Jika dalam kendaraan, segera berhenti, keluar dan mencari mencari
tempat terbuka.
7. Segera mengungsi ke tempat aman. Bawa bekal dan obat-obatan
secukupnya serta dokumen berharga, yang sebaiknya dipersiapkan sejak sekarang
dalam satu tas.
8. Dirikan Posko dan tenda pengusian serta siapkan dapur umum.
9. Saling bantu menolong orang yang terluka.
10. Dengarkan informasi dari BMKG atau perangkat desa, jangan
terpengaruh kabar bohong.
11.
Siapkan sanitasi (MCK) dan
sediakan air bersih.
Akibat Gempa Bumi
- Bangunan roboh
- Kebakaran
- Jatuhnya korban jiwa
- Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
- Tanah longsor akibat guncangan
- Banjir akibat rusaknya tanggul
- Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
Apa itu Tsunami ?
Tsunami adalah massa air laut yang berpindah atau merambat naik dari
sumber pembangkitannya ke arah pantai berbentuk gelombang air laut yang besar
dan tinggi.
Berdasarkan data historis, di Indonesia tinggi gelombang Tsunami
ketika tiba di pantai dapat mencapai 26 meter, seperti yang pernah terjadi di
Aceh pada tahun 2005 lalu.
Tsunami dibangkitkan oleh adanya gempabumi tektonik dasar laut,
letusan gunungapi di laut, longsoran bukit, dan atau palung laut, atau hantaman
meteor pada lautan dengan kekuatan besar dan kondisi tertentu.
Proses terjadinya Tsunami
Apabila terjadi patahan lempengan bumi di dasar laut, maka timbullah
gempa besar. Hal ini berpotensi menimbulkan Tsunami.
Patahan tersebut membuat ruang kosong yang sangat besar. Air laut
akan tersedot secara besar-besaran ke dalam ruang kosong itu.
Kemudian arus akan dilontarkan kembali ke pinggir pantai dan ke
daratan. Arus inilah yang menimbulkan ombak raksasa yang disebut Tsunami, yang
mampu menyapu bangunan di daratan dalam waktu yang sangat singkat hingga rata
dengan tanah.
Tanda-tanda akan terjadi
Tsunami
1.
Air laut surut dengan cepat,
banyak ikan tertinggal di pantai. AWAS, jangan coba-coba mengambil ikan-ikan
itu karena itu merupakan salah satu petanda Tsunami segera datang!
2. Binatang gelisah, burung-burung terbang menjauhi pantai.
3. Permukaan laut tenang sekali.
4. Terdengar bunyi hantaman keras seperti bunyi gendering.
5. Tercium bau garam atau belerang yang sangat menusuk, seperti bau
telur busuk.
Langkah penyelamatan
terhadap Tsunami
1.
Jauhi daerah pantai. Naik ke
tempat yang tinggi, bukit, gunung, atau gedung yang kokoh dan tinggi.
2. AWAS, gelombang bias dating 2 sampai 3 kali !
3. Jangan dekati sungai, karena air Tsunami bias naik lewat sungai.
4. Segera mengungsi ke tempat aman. Bawa bekal dan obat-obatan
secukupnya serta dokumen berharga, yang sebaiknya dipersiapkan sejak sekarang
dalam satu tas.
5. Dirikan Posko dan tenda pengusian serta siapkan dapur umum.
6. Saling bantu menolong orang yang terluka.
7. Dengarkan informasi dari BMKG atau perangkat desa, jangan
terpengaruh kabar bohong.
8.
Siapkan sanitasi (MCK) dan
sediakan air bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar